Ticker

6/recent/ticker-posts

Serukan Boikot Total !!! Huawei Mate 60 Pro Bikin Berang Anggota DPR AS








Huawei meluncurkan ponsel andalan barunya, Mate 60 Pro, di pasar China pada akhir Agustus tahun lalu.

Siapa sangka ponsel ini membuat Amerika khawatir dan mengancam akan memblokir total produsen semikonduktor China, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC).

Saat Mate 60 Pro diluncurkan, Huawei tidak merinci chipset mana yang digunakan di ponsel andalannya.

Belakangan, firma riset TechInsights menemukan bahwa chip yang digunakan pada Mate 60 Pro adalah Kirti 9000. Seperti seri Kiro lainnya, chip ini dirancang oleh Huawei bekerja sama dengan SMIC.

Analis di TechInsights mengklaim Cortex 9000 memiliki struktur 7 nanometer (nm) dan mendukung konektivitas generasi kelima alias 5G. Chip ini juga akan menjadi chip pertama SMIC yang dirancang menggunakan proses manufaktur 7nm. Alasannya karena chip terbaru dan tercanggih yang pernah dirancang SMIC adalah chip 14nm.

Kemudian, SMIC terhambat untuk memproduksi chip yang lebih kompleks karena perusahaan tersebut telah masuk daftar hitam (entity list) AS sejak Desember 2020.

Perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar tidak diperbolehkan melakukan penggunaan sembarangan dan bahkan dilarang menggunakan teknologi Amerika kecuali diizinkan oleh Departemen Perdagangan AS.

Tak hanya SMIC, Huawei juga masuk daftar hitam AS sejak Mei 2019 karena masalah keamanan nasional. Oleh karena itu, perusahaan Amerika yang menyediakan komponen untuk produk Huawei memerlukan izin khusus dari Departemen Perdagangan AS. Perlu dicatat bahwa pembatasan perdagangan yang diberlakukan pada Huawei dan SMIC mencakup “Aturan Produk Asing Langsung”.

Peraturan ini melarang perusahaan mana pun di dunia menggunakan peralatan AS untuk memproduksi chip untuk Huawei. Namun menurut Reuters, pemasok Huawei dan SMIC telah menerima biaya lisensi miliaran dolar untuk menjual teknologi AS kepada kedua perusahaan Tiongkok tersebut, meskipun mereka masuk daftar hitam.

Sekitar 90% lisensi dijual dengan upah minimum. Secara teori, SMIC tidak lagi memiliki akses langsung ke berbagai teknologi AS untuk memproduksi chip dengan arsitektur 10nm atau lebih tinggi karena masuk daftar hitam.

Informasi menyebutkan, semakin kecil ukuran arsitektur chip, maka semakin kompleks pula. Peraturan tersebut juga melarang SMIC menggunakan mesin fotolitografi ultraviolet ekstrim (EUV) yang diproduksi oleh perusahaan Belanda ASML. Mesin ini juga awalnya digunakan untuk memproduksi chip 7nm yang lebih kompleks.

Oleh karena itu, kemunculan chip Kiri9000s dalam arsitektur 7nm Huawei Mate 60 Pro membuat AS bertanya-tanya bagaimana SMIC bisa memproduksi chip ini meski dengan regulasi pemblokiran.

Meski manufaktur 7nm bisa dikatakan tertinggal (Apple dan Samsung sudah menggunakan chip 7nm sejak 2018), pencapaian ini menandai kemajuan signifikan bagi industri semikonduktor China yang belakangan ini terhambat oleh penggunaan teknologi Amerika.

Selain itu, pencapaian ini juga memungkinkan SMIC untuk secara bertahap mendekati kapasitas Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) atau Samsung Electronics yang telah memiliki kapasitas untuk merancang chip berarsitektur 3nm dan 4nm.

Menyerukan larangan total terhadap Huawei dan upah minimum

Karena temuan TechInsights ini, anggota DPR AS Mike Gallagher meminta pemerintah untuk sepenuhnya melarang ekspor teknologi apa pun yang terkait dengan Huawei dan SMIC. Sebab menurutnya, pembatasan yang diterapkan pada perusahaan China saat ini dinilai tidak efektif.

Terkait chip ponsel Huawei Mate 60 Pro, Gallagher mengatakan komponen tersebut tidak bisa diproduksi tanpa teknologi Amerika.

Oleh karena itu, ia menyerukan penghentian total ekspor teknologi ke kedua perusahaan China tersebut sehingga perusahaan mana pun yang melakukan pelanggaran dapat dilarang menggunakan teknologi Amerika.

Gallagher seperti dikutip KompasTekno dari Reuters, Sabtu (9 September 2023), mengatakan: “Chip ini kemungkinan besar tidak dapat diproduksi tanpa teknologi Amerika dan karena itu SMIC dapat melanggar peraturan ekspor Kementerian Perdagangan”.

“Sudah waktunya untuk menghentikan semua ekspor teknologi AS ke Huawei dan upah minimum,” tambahnya.

Gunakan DUV untuk chip 7nm

Tahun lalu, TechInsights mengatakan SMIC berhasil memproduksi chip 7nm dengan memodifikasi mesin Deep Ultraviolet (DUV) miliknya yang lebih sederhana dan dapat dibeli gratis dari ASML.

Beberapa analis menaksir Huawei membeli teknologi dan alat semacam itu untuk membuat chip Kirin 9000s, ketimbang bekerja sama dengan SMIC.

Terlepas dari dugaan tersebut, analis Tilly Zhang dari Gavekal Dragonomics menilai praktik itu tidak semudah perkiraan, bahkan tingkat keberhasilannya cukup rendah untuk membuat chip canggih. Di samping itu, biayanya juga lebih besar.

Sejumlah perusahaan riset juga skeptis dengan proses fabrikasi 7 nm SMIC dengan menilai tingkat keberhasilannya di bawah 50 persen dibanding batas normalnya 90 persen atau lebih. Untuk itu, mereka meramalkan bahwa SMIC hanya bisa mengirimkan sekitar 2 juta - 4 juta chip.

Jumlah ini diproyeksikan sangat kurang bagi Huawei untuk kembali mendapatkan dominasinya di pasar smartphone dunia.

 

Reactions

Post a Comment

0 Comments